Sembilan tahun kuhabiskan hidupku dalam kegelapan. Merasa mustahil setitik cahaya bersedia menyelimuti dinginnya pekat yang kurasakan. Kazu, satu-satunya yang memberiku harapan akan cahaya lain menawarkan kehangatan. Kazu sekarang cahaya itu tidak lagi pergi dariku. kegelapan bukan lagi temanku, karena aku disini. mencoba lagi menemukan cahaya kita, mencoba percaya apa yang pernah kita miliki adalah nyata. seharusnya begitu, namun justru saat aku berusaha meraihku, keraguan menderaku tentang siapa dirimu, katakan padaku, kazu... siapa sebenarnya dirimu?