Semua bermula saat Sutrimo memutuskan memboyong keluarganya ke kota Bandung demi mendapatkan kehidupan yang layak. Namun, nasib baik belum berpihak padanya. Sutrimo terpaksa mengamen tari Remo diperempatan jalan pelajar pejuang. Biasanya, Suminten putri tunggal mereka yang menari. kini dia telah pergi dan memilih menari di tempat yang sangat indah, menari di surga.